Bobi Ertanto, Bawa Hibah Lahan Desa Wulu di GM PLN UID Sulselrabar Bantu Wujudkan EBT/PLTS Kawasan 3T

Ketua DPRD Buton Tengah Bobi Ertanto (Kemeja Hitam Motif Merah) bersama anggota saat melakukan kunjungan di GM PLN UID Sulselrabar Bantu Wujudkan EBT/PLTS Kawasan 3T, Kamis (21/3/2024). Foto Istimewa
Ketua DPRD Buton Tengah Bobi Ertanto (Kemeja Hitam Motif Merah) bersama anggota saat melakukan kunjungan di GM PLN UID Sulselrabar Bantu Wujudkan EBT/PLTS Kawasan 3T, Kamis (21/3/2024). Foto Istimewa

TNews, BUTON TENGAH, SULTRA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buton Tengah (Buteng), Bobi Ertanto bersama Ketua Bamperda DPRD Buton Tengah, Syarifudin Reeno kembali mengunjungi General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Kamis (21/3/2024).

Kunjungan kali ini dalam hal membantu PLN capai target bauran energi baru terbarukan (EBT) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) atau EBT/PLTS yang komitmen pemerintah untuk mencapai target bauran energi baru terbarukan (EBT) sebesar 23% pada 2025.

Bacaan Lainnya

Ketua DPRD Buton Tengah, Bobi Ertanto datang membawa lansung Hibah lahan salah satu desa terpencil yang belum tersentuh listrik 24 jam, yaitu Desa Wulu Kecamatan Talaga Raya.

“Hari ini kami ke Kantor General Manager PLN UID Sulselrabar dan diterima lansung oleh Manajer Perencanaan Sistem Kelistrikan, Bapak. Adi Fitriatmojo, kunjungan kali ini kami menyerahkan dokumen hibah lahan di Desa Wulu Kecamatan Talaga Raya dengan volume seluas 5.500 M², yang merupakan salah satu syarat persiapan energi baru terbarukan (EBT) Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) EBT/PLTS Desa Wulu” Kata Bobi.

Dalam hal ini, lanjut Bobi pihak Manajer akan segera menindaklanjuti untuk diteruskan ke PLN Pusat dan setelah itu akan menyesuaikan agenda dan waktu untuk meninjau lansung lokasi tersebut sekaligus sosialisasi dengan warga Desa Wulu Kecamatan Talaga Raya.

Selain Desa Wulu dikecamatan Talaga Raya masih terdapat beberapa desa terpencil atau pulau tersendiri terpisah dari ibukota kecamatan diantaranya Desa Kokoe dan Desa Talaga Besar.

Tidak hanya Desa di Kecamatan Talaga Raya, Ketua DPRD Kabupaten Buton Tengah bersama anggota melakukan konsultasi terhadap krisis atau tidak tersentuhnya listrik salah satu dusun yang ada di Kecamatan Mawasangka tepatnya di Desa Tanailandu.

Dusun yang terpisah dari desa Tanailandu berjarak kurang lebih 1 kilometer menuju perairan tersebut selama ini memang belum tersentuh listrik.

“Kami juga melakukan konsultasi tentang bagaimana aliran listrik bisa masuk di Dusun Kaudani, Desa Tanailandu, Kecamatan Mawasangka, yang berada dipesisir laut Desa dan alhamdulillah akan segera di koordinasikan dan diksroscek Proposal usulannya di Bidang Program Listrik Desa yaitu PLN di Kendari, untuk dipercepat prosesnya” Kata Bobi.

Bobi meminta semua pihak terutama masyarakat untuk bersabar dan berdoa semoga seluruh proses dapat terwujud secepatnya.

“Semoga dilancarkan segala upaya dan ikhtiar dan doa kita, oleh Allah SWT, Sebab, ini semata-mata agar bagaimana Negara bisa hadir menerangi rumah-rumah warga yang ada di Pelosok Negeri agar bisa menikmati kemerdekaan sesungguhnya, Amin” Ungkap Bobi.

Untuk diketahui PT PLN (Persero) siap menjalankan Peraturan Menteri (Permen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap yang Terhubung pada Jaringan Tenaga Listrik Pemegang Izin Usaha Penyediaan Tenaga Listrik Untuk Kepentingan Umum (IUPTLU).

Pemerintah mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi langsung dalam pemanfaatan energi hijau. Program ini juga untuk meningkatkan kesadaran dalam melakukan efisiensi energi khususnya di siang hari dengan pemanfaatan PLTS Atap.

PLN juga siap mendukung Pemerintah dalam melakukan transisi energi guna mencapai Net Zero Emissions pada 2060, salah satunya melalui PLTS Atap. Bahkan pada tahun 2023, sebelum revisi Permen ini keluar kapasitasnya meningkat hampir 2 kali lipat.

hingga tahun 2025 mendatang, kapasitas terpasang PLTS ditargetkan bisa mencapai 1 gigawatt (GW). Salah satu upayanya adalah lewat PLTS Atap yang melibatkan masyarakat secara langsung. Perlu upaya agar 100 persen, terutama di kawasan-kawasan 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). (Advetorial)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *