Hasrun Berpesan Kepada Orang Tua, Sayangi Buah Hati, Kasih Perhatian Supaya Tak Terjerat Narkoba

Hasrun, Politisi Partai PDIP Buton Tengah. Foto : Muhammad Shabuur
Hasrun, Politisi Partai PDIP Buton Tengah. Foto : Muhammad Shabuur

Tnews, BUTON TENGAH – Peringatan Hari Anti-Narkotika Internasional (HANI) tahun 2024 harus jadi momentum semua pihak untuk memerangi peredaran narkotika di Indonesia lebih serius terkhusus di Kabupaten Buton Tengah (Buteng) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Anggota DPRD Buton Tengah, yang juga politisi partai bermoncong putih, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Hasrun disela sela rutinitasnya dikediamanya saat dimintai tanggapanya oleh media ini menyampaikan orang tua pada momentum HANI 2024 mestinya bisa lebih menyayangi sang buah hati, memberi perhatian agar tak terjerat Narkoba yang semakin merajalela.

“Penyalahgunaan narkoba sudah menyentuh berbagai kalangan, mungkin saja termasuk di daerah kita Kabupaten Buton Tengah. Tentunya harus menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum diantaranya Polres Buton Tengah dan seluruh elemen masyarakat disetiap Kecamatan di Buton Tengah dalam menyelamatkan generasi bangsa,” kata Hasrun dalam keterangannya, Selasa (28/6/2024).

Peringatan HANI menjadi momentum seluruh masyarakat dunia, indonesia dan Buton Tengah untuk dapat bersama-sama memiliki sebuah tekad dalam memberantas narkotika. Oleh karena itu, seluruh pihak harus sepakat bahwa narkotika merupakan ancaman nyata bagi dunia yang dapat merusak generasi muda bangsa di setiap negara.

“Narkoba musuh kita bersama, dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya. Narkoba menjadi ancaman dan dapat merusak bangsa dan negara,” ujarnya

Hasrun berharap kepada seluruh orang tua untuk dapat memperhatikan pergaulan anak di lingkungan pendidikan, pertemanan, dan tempat tinggal. Memperdalam ilmu agama lebih penting dari sekedar menikmati narkoba yang dapat menghancurkan masa depan.

Menurut dia, jangan sampai anak tidak mendapatkan perhatian serius dari orang tua dan akhirnya terjerumus dalam lingkaran narkotika.

“Sayangi buah hati kita dan selalu berikan perhatian serius, berikan edukasi mengenai bahaya dan dampak narkoba sejak dini. Berikan waktu luang setiap hari kepada anak untuk berdiskusi dan mendengar keluh kesahnya, lebih baik mencegah daripada mengobati,” katanya.

Ia mengajak semua elemen masyarakat saling mengingatkan untuk kebaikan bersama dan nasib generasi bangsa ke depannya terkhusus juga di Kabupaten Buton Tengah yang terkenal Religius.

Dikutip dari salah satu media lokal di Provinsi Sulawesi Tenggara sendiri pada tahun 2022 Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara melalui Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) mengungkap 438 kasus peredaran narkotika dengan 529 orang tersangka sepanjang 2022.

Dalam pengungkapan selama setahun, polisi mengagalkan 17 kilogram sabu dan menjadi barang bukti Polda di wilayah Sultra untuk proses hukum lebih lanjut. Selain barang sabu, pada tahun 2022 Polda juga berhasil mengamankan narkoba, seperti ganja 1,56 kilogram, tembakau gorila 4,3 gram, pil PCC 90 butir, dan ekstasi 22 butir.

“Ini mengambarkan Sultra Darurat Narkoba, semoga tidak sampai berdampak signifikan juga kepada Buton Tengah” Tutup Hasrun. (ADV)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *