TNews, BAUBAU, SULTRA – Beberapa pemuda yang tergabung dalam organisasi Militan Pemerhati Saliwu (MPS) yang berkolaborasi dengan Keluarga Besar Ibu-ibu Saliwu (KEBIS) mengadakan kegiatan berbagi takjil gratis diseputar wilayah Kelurahan Lipu dan Katobengke, Kecamatan Betoambari, Kota Baubau, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu sore (17/03/2024).
Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari hasil rapat internal yang digelar pada Sabtu malam, 16 Maret 2024 di kediaman salah satu pengurus MPS di samping Masjid Nurussabah, Kelurahan Lipu.
Ketua MPS, La Cumuli, S.IP mengungkapkan bahwa kegiatan berbagi takjil gratis tersebut merupakan salah satu bentuk silaturahmi sekaligus untuk memperkenalkan MPS ke masyarakat.
“Meskipun ini adalah kegiatan sosial yang pertama kita adakan, tapi Alhamdulillah berjalan lancar dan sukses, dan kita juga bekerja sama atau kolaborasi dengan KEBIS atau Keluarga Besar Ibu-ibu Saliwu,” ungkapnya kepada para awak media.
Ia juga menyebutkan, paket takjilan yang dibagikan ke masyarakat berupa es buah, bubur kacang hijau, paket nasi kuning, es pisang hijau, paket pisang naget coklat, paket panada serta roti.
“Kegiatan ini bukan semata-mata berbagi takjil, tapi kita juga berdayakan masyarakat kita yang menjual paket takjilan di pinggir-pinggir jalan. Kita saling berbagi manfaat, dan berbuat dengan ikhlas untuk meraih pahala di bulan suci yang penuh keberkahan dari Tuhan Yang Maha Esa,” sebutnya.
MPS Hadir karena Rasa Prihatin dan Panggilan Jiwa Sang Pendiri
Di tempat yang sama, Pendiri MPS, La Anto, S.Pd menuturkan, organisasi yang ia namakan Militan Pemerhati Saliwu ini mulai digagas pada Jumat, 16 Februari 2024.
“MPS ini lahir karena keprihatinan saya melihat kondisi dan rasa persatuan di masyarakat Kelurahan Katobengke dan Lipu yang perlu dipupuk kembali untuk mencapai kemajuan di berbagai aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, sosial, politik, kebudayaan, pemberdayaan masyarakat, dan lain sebagainya,” tuturnya.
Ia juga mengatakan, MPS lahir karena ia punya mimpi besar ingin mewujudkan beberapa target positif dalam rangka memperkuat sendi-sendi kehidupan masyarakat Kelurahan Katobengke dan Lipu.
“MPS ini kita dirikan karena panggilan jiwa, masa daerah lain bisa solid dan bersatu untuk maju, kenapa kita tidak bisa? Saya merasa terpanggil untuk menyumbangkan ide dan gagasan bersama teman-teman pemuda lainnya melalui diskusi dan aksi nyata,” kata dia.
Saat ditanya terkait apa program dan target-target MPS ke depan, pemuda yang dikenal dengan sebutan Anto Buteng ini enggan mengumbarnya di forum publik atau di media massa.
“Itu rahasia dong, karena ini kita baru memulai, sehingga tidak semua program dan target-target besar MPS seenaknya kita ungkap di publik, nanti lawan baca,” ujarnya.
Ia juga memaparkan, ada batasan-batasan tertentu hanya bisa dibahas di forum diskusi internal, sehingga untuk mengenal MPS lebih dekat maka para pemuda Katobengke dan Lipu diharapkan bisa menghadiri pertemuan, serta diskusi tatap muka bila telah dijadwalkan oleh para pengurus.
“Hanya program kegiatan yang bersifat umum yang boleh kita publikasikan dan diketahui umum. Tetapi yang jelasnya target-target MPS ini punya tujuan mulia untuk kemaslahatan orang banyak di kampung kita, dan pada intinya untuk kemajuan Kelurahan Lipu dan Katobengke di masa mendatang,” tutupnya.
(Redaksi)