TNews, BUTON TENGAH, SULTRA – Dalam rangka sharing informasi terkait program-program pengembangan dan perluasan kesempatan kerja di daerah, DPRD Kabupaten Buton Tengah melaksanakan kunjungan konsultasi ke Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Jumat (1/2/2024).
Kunjungan ini dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Kabupaten Buton Tengah Suharman, Hasrun, Rosmaya, Dani dan sejumlah staf sekretariat DPRD Buton Tengah.
Rombongan Wakil Ketua Kabupaten Buton Tengah diterima oleh Kepala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Herman Bija, S.T., M., beserta jajarannya.
BBPVP Bekasi merupakan Unit Pelaksana Teknis Pusat (UPTP) di bidang pengembangan pelatihan vokasi yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas (Ditjen Binalattas) Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI).
Kemudian, BBPVP Bekasi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan pelatihan, pemberdayaan dan sertifikasi tenaga kerja, instruktur dan pelatihan.
Suharman mengatakan berbagai program pelatihan dilaksanakan oleh BBPVP Bekasi dengan tujuan untuk melatih tenaga kerja yang kompeten, berdaya saing, dan sesuai dengan kebutuhan lapangan pekerjaan sehingga menurunkan tingkat pengangguran.
“Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi lebih dikenal dengan nama CEVEST yang merupakan kepanjangan dari Centre for Vocational and Extention Service Training. CEVEST didirikan pada tahun 1985 dengan bantuan dari pemerintah Jepang sebagai bentuk kerjasama dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) di kawasan ASEAN. CEVEST diresmikan oleh Perdana Menteri Jepang, Zenko Suzuki, sementara dari Indonesia diwakili oleh Sudomo selaku Menteri Tenaga Kerja dan Hartanto sebagai Menteri Perindustrian” Kata Suharman.
Lembaga pengembangan pelatihan kerja ini sempat mengalami beberapa kali perubahan nama. Mulai dari Diklat Instruktur CEVEST pada tahun 1986, kemudian Balai Latihan Instruktur dan Pengembangan (BLIP) pada tahun 1990, hingga menjadi Pusat Pengembangan Pelatihan Tenaga Kerja Industri Jasa (P3TKIJ) pada tahun 2001. Pada tahun 2002, dengan ditambahnya tugas dan fungsi CEVEST untuk melaksanakan pelatihan kerja keluar negeri, maka lembaga pengembangan pelatihan yang merupakan unit kerja Eselon III ini berubah menjadi unit kerja Eselon II dengan nama Pusat Pelatihan Kerja Tenaga Kerja Luar Negeri (Puslatker TKLN).
Pada tahun 2006, CEVEST diberi nama Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Luar Negeri (BBPLKLN), hingga akhirnya pada tahun 2017 berubah nama menjadi Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) hingga saat ini.
BBPLK Cevest Bekasi memiliki 2 Kejuruan yaitu: Teknik Elektronika, Teknologi Informasi dan Komunikasi, Refrigerator dan Perhotelan.
Pemerintah lanjut Suharman akan membangun lembaga-lembaga pelatihan kerja untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja Indonesia baik di pasar kerja maupun berusaha secara mandiri.
“Hal itu diwujudkan dalam lembaga pelatihan kerja milik pemerintah yang disebut dengan Balai Latihan Kerja (BLK), juga Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Swasta dan Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas” Ungkapnya.
Menyambung yang disampaikan epala Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bekasi, Herman Bija bahwa BBPVP Bekasi sebagai UPTP di bawah Kemnaker selalu berusaha untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat melalui pelatihan-pelatihan yang bersifat inklusif bagi peningkatan daya saing SDM Indonesia.
Lebih lanjut dikatakan bahwa melalui pelatihan ini para peserta yang merupakan penyandang disabilitas nantinya akan mampu untuk membuat berbagai macam produk dengan teknik quilting seperti Tas, Pouch, Aksesoris dan lainya, sehingga mereka merasa percaya diri untuk bisa berusaha secara mandiri atau bekerja pada perusahaan-perusahaan yang memproduksi souvenir tersebut demi meraih masa depan yang cerah.
“Kita berharap kepada semua pemangku kepentingan di Buton Tengah dapat bersinergi dan berkolaborasi dengan BBPVP Bekasi dalam melayani masyarakat untuk meningkatkan kualitas dan daya saing Angkatan Kerja Indonesia menuju Indonesia Emas 2045” Tutup Suharman. (Advetorial)